LAZISMU PONOROGO SALURKAN BANTUAN SENILAI 135 JUTA UNTUK 300 GURU

Diposting : 28 Februari 2022
Dilihat : 564 kali

 

Rekrutmen PPPK yang di lakukan pemerintah merupakan pukulan berat bagi Muhammadiyah. Seperti yang disampaikan Sekretaris Pimpinan Pusat Muhammadiyah Alpha Amirrachman tidak kurang dari 3000 guru Muhammadiyah telah diterima dalam rekrutmen PPPK ini. Meski  ini adalah langkah yang baik sebagai upaya menyejahterakan guru, akan tetapi dampaknya sangat signifikan bagi sekolah-sekolah swasta, seperti Sekolah Muhammadiyah,NU, PGRI, Katolik, Kristen, Taman Siswa, dll.

Akan ada kekosongan di lembaga pendidikan swasta seperti Muhammadiyah imbas dari adanya eksodus guru muhammadiyah menjadi guru di sekolah negeri. Posisi guru yang diterima PPPK pun cukup beragam, dan diantaranya berposisi sebagai kepala sekolah. Tidak mudah bagi Muhammadiyah untuk mencari pengganti guru-guru tersebut dengan performa yang sama.

Melihat sejenak motif dasar dari perpindahan guru menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) ini satu diantaranya adalah motif kesejahteraan. Tentu ini menjadi bahan kajian yang perlu dicari solusi bersama. Guru swasta memang memiliki andil cukup besar dalam berkontribusi untuk mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia. Namun disaat yang sama, masih ada kesenjangan yang tinggi dalam hal kesejahteraan antara guru swasta dan ASN. Program PPPK ini adalah upaya untuk memperkecil kesejangan tersebut, meski dampaknya cukup berpengaruh bagi sekolah swasta.

Sekolah swasta seperti Muhammadiyah kini harus berjuang untuk tetap menjaga eksistensi lembaga pendidikannya. Karena mustahil sekolah tetap bisa eksis tanpa tenaga pendidik yang profesional, dan profesionalitas guru tentu harus dibarengi dengan kesejahteraan yang memadai untuk para guru tersebut.

Merespon kondisi diatas, Lazismu Ponorogo ikut ambil bagian dalam membantu guru pra sejahtera yang ada di lingkup persyarikatan Muhammadiyah. Dalam momentum Rapat Kerja Daerah (Rakerda) 2022 di Ngebel Ponorogo, Lazismu Ponorogo menyerahkan bantuan kepada Pimpinan Daerah Muhammadiyah Ponorogo senilai 135 juta rupiah untuk para guru pra sejahtera "Bantuan ini akan diserahkan kepada 300 guru Muhammadiyah yang diwujudkan dalam bentuk voucher sembako selama 6 bulan dan bisa diambil di beberapa swalayan Surya  yang telah di tetapkan", ungkap Ketua Lazismu Ponorogo M. Zulkarnain Ashyahifa, M.Hum.

Semangat guru yang terus ikhlas berjuang di lembaga pendidikan Muhammadiyah harus tetap disupport. Di tangan merekalah kaderisasi Muhammadiyah berlangsung. Sinergisitas dari elemen persyarikatan menjadi kunci utama agar lembaga pendidikan Muhammadiyah bisa tetap eksis dan mampu menjawab tantangan di masa sekarang dan yang akan datang.